Pada hari Senin, 1 Maret 2021, Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia telah menggelar UBM Masterclass dengan tema “UBM Masterclass in Filmmaking with Hanung Bramantyo” pertemuan ketiga via Zoom Meeting. Kali ini Hanung Bramantyo akan membahas secara langsung study case dari tugas akhir mahasiswa peminatan perfilman DKV UBM. Terjadi diskusi dengan mahasiswa mengenai premis dan logline yang telah dibangun.
Sebelum berdiskusi dengan mahasiswa, beliau memaparkan sedikit mengenai premis dan logline. Premis dan logline sebenarnya hampir sama. Premis merupakan kerangka acuan untuk kepentingan penulis, menyangkut mengenai orang yang punya keinginan besar, tetapi memiliki kesulitan/ hambatan untuk mewujudkan keinginan itu. Sedangkan log line merupakan kerangka acuan untuk kepentingan marketing. Jadi dengan melihat logline, audiens sudah terbayang bagaimana keseluruhan film tersebut. Diharapkan dengan logline yang baik dan mudah dimengerti, film yang akan digarap bisa mendapat sponsor. Pemahaman atas struktur ini penting untuk berhubungan dengan rekan produksi film di masa yang akan datang ketika sudah terjun ke dalam industri film.
Setelah pemaparan materi, beliau memberikan masukan terhadap karya-karya tugas akhir mahasiswa. Dalam membuat film, semakin liar ide yang dikeluarkan, maka akan semakin baik. Cerita dituntut untuk out of the box dan berada diatas rata-rata pemikiran manusia. Audience pastinya ingin agar waktu yang telah mereka habiskan dalam menonton dapat terbayar dengan film yang berkesan. Ending film yang mudah ditebak dapat di cover dengan solusi permasalahan yang tidak di sangka-sangka oleh penonton. Misalnya pada kisah seorang remaja yang memiliki impian, namun memiliki penyakit bipolar lalu gagal. Penonton pastinya sudah mengira kalau remaja ini akan bisa mengatasi penyakit itu dan akhirnya berhasil menggapai impiannya. Maka dari itu, creator harus membuat proses dramatis perjuangan karakter utama untuk bisa mencapai goals itu. Dalam kasus ini, misalnya dengan adanya bantuan orang yang karakter utama benci, justru membuat dia menjadi sembuh. Harus ada suatu twist yang mengubah segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi solusi atas permasalahan karakter utama.
Pada pertemuan ketiga, sesi tanya jawab tidak dapat dilangsungkan karena waktu yang terbatas. Pada kesempatan kali ini, dari awal hingga akhir membahas skenario dari banyak mahasiswa. Contoh-contoh skenario mahasiswa membuat penjelasan mengenai premis dan logline menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Peserta Masterclass UBM aktif dalam berdiskusi dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab pada pertemuan kali ini, disimpan dan akan dijawab pada pertemuan berikutnya.