Telah diselenggarakannya seminar “AMBASADOR’S EXPERIENCE: MENGAPA MAKANAN SEBAGAI BUDAYA MERUPAKAN BAGIAN BESAR DARI TUGAS DIPLOMASI” yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti pada tanggal 19 Oktober 2020, pada hari Senin jam 13:00 sampai dengan 17:00. Peserta yang ikut dalam kegiatan seminar ini dimana 1 (satu) dosen dari Akademi Pariwisata Perhotelan Akademi Bunda Mulia yaitu Dikki Z. Choesrani ikut serta seminar tersebut.
Narasumber :
Moderator :
Seminar yang diadakan oleh STP TRISAKTI dan didukung olehUPH – Universitas Pelita Harapan, BINUS – Universitas Bina Nusantara, IGA – Indonesian Gastronomy Association menyelenggarakan seminar Online dengan topik “AMBASADOR’S EXPERIENCE: MENGAPA MAKANAN SEBAGAI BUDAYA MERUPAKAN BAGIAN BESAR DARI TUGAS DIPLOMASI” Memberikan pandangan bagaimana pentingnya peranan kuliner Indonesia dalam mewakili dan memperkenalkan budaya Indnesia serta aneka makanan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dimana makanan Indonesia ini di gemari sekali dan ditunggu – tunggu oleh warga sekitar di setiap negara dimana setiap ada jamuan atau open house yang bertepatan dengan hari-hari penting Nasional Indonesia. Dimana ke 3 Narasumber banyak menjelaskan dan bercerita pengalamnnya masing seperti dikatakan oleh, Ibu Nurmala Kartini Sjahrir, Duta Besar Indonesia untuk Negara Argentina Merangkap Paraguay dan Uruguay (2010 -2014).
Ibu Sri Astari Rasjid, Duta Besar Indonesia untuk Negara Bulgaria merangkap Albania dan Makademia Utara (2016 – 2020), dan Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono, sebagai Duta Besar Indonesia untuk Negara Equador (2016 – 2020) dan sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Indonesia Gastronomy Association (IGA). Dimana acara ini diikuti oleh seorang dosen dari Prodi AKPAR pengampu mata kuliah F&B dari Universitas Bunda Mulia mengikuti dengan antusias. Menariknya acara ini ialah, dimana makanan Indonesia ini begitu diterimanya oleh masyarakat di setiap negara, sehingga banyak sekali negara-negara tersebut yang mencoba membuka usaha bahan baku makanan Indonesia dikarenakan banyaknya permintaan, selain itu juga dikarenakan Kerjasama Indonesia yang baik, dan banyaknya warga Indonesia yang ada di setiap negara-negara tersebut, kebutuhan bahan baku makanan Indonesia makin banyak ditemukan, seperti Indomie, Tempe, Tahu, Taucho, dan makanan – makanan ringan Indonesia seperti kerupuk, Emping, Ranginang dan cemilan-cemilan Indonesia. Disini, menandakan karena makanan maka dapat mendorong dan membuka jalan bagi perekonomian dan UKM di Indonesia untuk masuk dan di terima di negara-negara luar yang mempunyai hubungan politik dan diplomatic baik dengan Indonesia.