Sumber : Dokumentasi Communi Caring
Oleh Sheva Galuh Astari (Mahasiswi Ilmu Komunikasi UBM Serpong Angkatan 2021) – Para mahasiswa/i prodi Ilmu Komunikasi jurusan Ilmu Komunikasi dengan peminatan Marketing Communication Angakatan 2021, kelas 4PIK52B pagi yang bernama Communi Caring telah sukses menyelenggarakan Talkshow bertemakan “Let’s Create Personal Branding For the Future of New Media” sebagai tugas akhir pada mata kuliah Event Management, pada Sabtu, (13/05) pukul 09.15 WIB dan dihadiri kurang lebih 75 peserta di onsite dan kurang lebih 80 peserta melalui virtual Zoom Meeting.
Talkshow ini terbuka untuk mahasiswa/I Universitas Bunda Mulia maupun orang luar Universitas Bunda Mulia yang dipandu oleh Audrey Greacika Chandra selaku MC. Talkshow ini dibuka dengan pemberian kata sambutan dari dosen pembimbing yaitu Ibu Angeline. S.I.Kom., M.I.Kom. Dilanjut dengan kata sambutan oleh ketua acara yaitu Shabyra Nur Husni. Talkshow ini juga dihiasi dengan adanya live performance dari UKM The Vou yang menampilkan 4 lagu yang tidak kalah keren dengan talkshow ini.
Topik yang diangkat pada talkshow ini adalah personal branding, dimana ini menjelaskan apa saja hambatan dari personal branding, bagaimana cara menciptakan personal branding dengan baik dan benar. Untuk itu Communi Caring mengundang Dr. Geofakta Razali S. IKom, M. I.Kom sebagai narasumber yang membagikan ilmunya kepada peserta yang hadir dalam talkshow tersebut.
Dr. Geofakta tidak hanya sendirian dalam memaparkan materinya namun ditemani oleh moderator yaitu Anthony Gelael. Di talkshow ini menjelaskan apa saja yang harus ditingkatkan dalam menciptakan personal branding. Dalam menciptakan personal branding adanya 3 hal yang penting yaitu adanya memperkenalkan diri-apakah ada penilaian dalam diri kita yang bisa diberi kepada masyarakat-, adanya sarana latihan, dan yang terakhir adalah influence other people.
Banyak dari diri peserta maupun panitia memiliki idola tertentu dan idola tersebut juga bisa mempelajari teknik dari idola sekitar. Pembahasan mengenai kalau kerja butuh tidak personal branding? Sebenarnya banyak masyarakat yang sangat mengandalkan CV masing-masing, namun sebenarnya itu tidak perlu namun kalian sendirilah yang memperlihatkan personal branding sendiri. Perbedaan personal branding yang lama dan yang baru bahwa yang lama itu muncul adanya era media yang dahulunya bersifat satu arah namun sekarang berbeda. Intinya media lama itu menyajikan info yang sentral namun media baru menyajikan informasi yang sudah lama atau yang sering dicari makanya akan sering muncul dalam media tersebut.
Hal yang penting adalah persepsi munculnya dari personal branding. Dalam personal branding apakah ada yang berbeda-beda jika dalam melakukan personal branding? Jawabannya tentu ada kesulitannya masing-masing apalagi menemukan personal branding dikarenakan menemukan hal itu adanya persepsi sendiri dan juga menemukan dengan keinginannya sendiri. Yang perlu dicari yaitu karakter, tentu tiap orang memliki karakter masing-masing, semisal karakternya ada yang paling mencolok bisa saja diperlihatkan, semisal juga ada orang mempunyai latar belakang yang buruk, bisa saja diperlihatkan makanya adanya pilihan atau bawaan, ini sama saja dengan talenta.
Dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan yang menarik untuk narasumber. Pertanyaan dai kak Sindhu adalah “Apa saja hal yang perlu dihindari dalam membangun personal branding?” Dr. Geofakta pun menjawab “kurangi ketidak disiplinan karena orang yang suka tidak konsisten lebih baik dibandingkan orang yang suka memiliki jadwal. Lalu jangan membuang waktu kalian, gunakanlah dengan simak, dan juga Overflexing. Tidak hanya kak Sindhu saja yang bertanya namun ada 2 peserta lainnya yaitu kak Axel dan kak Azzahra Hana. Kak Axel bertanya “Bagaimana kalau yang kita buat-personal branding-itu gagal? Dijawab oleh Dr. Geofakta yaitu adanya kegagalan yang potensialnya minim maka merubah mental, mengubah jam terbang yang banyak. Pertanyaan dari kak Azzahra yaitu “Bagaimana cara kita bangun personal branding jika kita memiliki Riwayat image yang kurang baik sebelumnya? Dijawab oleh Dr. Geofakta yaitu storytelling saja pada orang, positifnya cerita yang berbeda bisa merubah ini menjadi keunikan masing-masing serta harus fokus dan lanjut kedepannya untuk membuat konten yang lebih baik lagi. Dari peserta online pun ada yaitu kak Rio Steven yang bertanya apa saja yang perlu diperhatikan dalam menciptakan personal branding. Dijawabnya oleh Dr. Geofakta yaitu kita harus balance, juga adanya story and pengalaman yang dimana memiliki punya style atau keunikan masing-masing, dan adanya rasa tanggungjawab. Tidak hanya kak Rio namun ada juga kak Regina bertanya.
Pada akhir acara, ada sesi pemberian Token of Appreciation untuk narasumber oleh ketua acara yaitu Shabyra Nur Husni kepada Dr. Geofakta sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membagikan ilmu kepada peserta Universitas Bunda Mulia maupun peserta luar Universitas. Dalam talkshow ini juga disponsori oleh Tango dan Amani Yoghurt. Talkshow ini ditutup oleh performance dari UKM Biefindc dan juga ada sesi ice breaking serta games yang tidak kalah serunya dalam acara talkshow ini.
Universitas Bunda Mulia “Bridging Education To The Real World”