Oleh Michelle Jessica (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UBM Kampus Serpong) — Para mahasiswa semester enam, tepatnya Kelas 6PIK51, telah sukses menyelenggarakan Event Ardor in Fervour atau yang disingkat menjadi Doivour, sebagai tugas akhir pada mata kuliah Brand Event and Management, pada Sabtu, 13 Mei 2023 pukul 16.00 WIB di Pacific Garden Atrium 2, yang dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta.
Acara ini terbuka bagi umum dan juga bagi mahasiswa/I Universitas Bunda Mulia Kampus Serpong, dengan harga tiket 35 ribu rupiah bagi eksternal UBM dan 20 ribu rupiah bagi internal UBM. Menghadirkan Kyra Nayda, seorang Content Creator, Founder of Haneut Pad dan Co-Founder of Fuku Ramen, yang akan menjadi pembicara dan akan memberikan materi terkait tagline dari event Ardor in Fervour atau Doivoir ini, yakni “From Passion with Love”.
Event dibuka oleh Margomaria Alfine. O dan Abel Ferdian, selaku MC yang memandu acara pada sore hari ini, kemudian salah seorang perwakilan marketing Pacific Garden naik ke atas panggung untuk menjelaskan sekaligus mempromosikan mengenai Apartment Pacific Garden. Selanjutnya terdapat kata sambutan dari ketua acara Doivour, yakni Rafhaella Pinkan, yang dilanjutkan dengan kata sambutan dari Miss Caroline Fransisca, S.I.Kom, M.I.Kom, CPSP, selaku Moderator dan juga sebagai Dosen pengampu pada mata kuliah Brand Event and Management.
Sesi Talkshow langsung dimulai setelah Miss Caroline selaku moderator menyambut dan mempersilakan Kyra Nayda, sang pengisi materi pada sore hari ini untuk naik ke atas panggung. Pertama-tama membahas mengenai bagaimana awal mula Kyra Nayda memulai bisnisnya, yakni brand Haneut Pad, apa yang menjadi inspirasinya dan apa keunikan dari brand-nya. Lalu dilanjutkan dengan bagaimana cara seorang Kyra Nayda membagi-bagi waktunya dengan kegiatan lain dan juga dapat tetap berhubungan baik dengan keluarga, teman dan pasangan. Terutama sesuai dengan tema Doivour, yakni “From Passion with Love”, yakni bagaimana dapat tetap menjalani pekerjaan dan menjaga relasi dengan orang-orang di sekitar.
Setelah sesi penyampaian materi berupa talkshow tersebut, terdapat sesi tanya-jawab dengan kuota penanya sebanyak 3 orang yang dijawab dengan sangat baik oleh Kyra Nayda, dan 2 penanya terbaik mendapatkan hadiah berupa bucket bunga serta skincare. Salah satu pertanyaan yang cukup menarik datang dari mahasiswi UBM semester 6, Dolok Artha Uli, yang menanyakan tentang perfeksionisme seorang Kyra Nayda, yakni bagaimana jika ada sesuatu yang tidak sempurna menurutnya.
Kyra Nayda menjawab, bahwa berdasarkan pengalamannya, terkadang perfeksionismenya ini memang hanyalah masalah mindset-nya saja, sedangkan bagi orang lain mungkin sudah cukup sempurna. Ia pun menambahkan, “Lebih baik menyesal karena sudah mencoba dan tahu salahnya dimana, daripada menyesal karena belum pernah melakukannya sama sekali dan berakhir tanpa pengalaman apapun. Karena kita tidak akan tahu jika tidak pernah mencoba sebelumnya.”
Sebelum penampilan dari Biefindc yang memeriahkan acara, terdapat pemberian Token of Appreciation kepada Kyra Nayda selaku pembicara dan Miss Caroline Fransisca selaku moderator. Biefindc mempersembahkan modern dance dengan musik yang merupakan medley dari banyak lagu, mulai dari lagu barat hingga korea. Selanjutnya, sesi games, yakni game tebak gaya, yang terdiri dari 2 kelompok beranggotakan masing-masing 5 orang, yang dimenangkan oleh kelompok kedua dan berhasil membawa pulang serangkaian skincare.
Setelah jeda istirahat selama kurang lebih 30 menit, kursi-kursi telah disingkirkan dan para tamu acara diminta untuk berkumpul di tengah ruangan untuk menyaksikan penampilan dari Nico Gea, seorang alumni UBM yang membawakan 3 lagu. Pada lagu terakhir Nico menyanyikan Perahu Kertas dengan versinya sendiri, sebab itu merupakan salah satu lagu favoritnya. Tak ketinggalan, Nico menarik salah seorang penonton cantik yang beruntung bernama Angie, dan ia pun bernyanyi sembari memegang tangannya.
Di penghujung acara, lampu dimatikan dan DJ Gulshan Dhillon memeriahkan acara dengan permainan musik EDM, menciptakan suasana yang otomatis membuat para tamu berjoget ria, bahkan ada beberapa orang yang turut menaiki panggung dan menari sesuai beat music.
“Acara Doivour ini ditujukan untuk para muda-mudi yang mungkin tengah bingung ingin mengejar karir atau cinta terlebih dahulu. Maka dari itu, kami menghadirkan Kak Kyra Nayda sebagai seorang pebisnis muda yang menjalani bisnis dan tetap menjaga hubungan baik dengan orang tercinta. Sehingga diharapkan bahwa setelah acara ini, para mahasiswa mendapatkan inspirasi dalam menjalani karir serta berelasi,” ujar Dessline Ananta selaku Wakil Ketua acara “Ardor in Fervour: From Passion with Love.”
Universitas Bunda Mulia, “Bridging Education To The Real World”