Tempat wisata merupakan tujuan dari masyarakat yang ingin menghilangkan penat untuk mencari semangat agar aktivitas kegiatan sehari-hari menjadi lebih bermakna dan berwarna. Ada banyak tipe dan jenis tempat wisata, salah satunya yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat, khususnya di daerah perkotaan adalah wisata alam. Akhir-akhir ini wisata alam menjadi sangat populer di kalangan masyarakat karena view yang disediakan oleh alam tidak dapat tergantikan oleh pemandangan metropolitan.
Salah satu destinasi wisata alam yang terkenal di Bogor adalah Bukit Gadjah yang terletak di Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk. Konsep wisata yang ditawarkan oleh bukit gadjah adalah menikmati nuansa alam dengan bermalam mendirikan camping. Tidak terlihat mewah seperti liburan staycation yang biasa diterapkan di kota-kota metropolitan untuk destinasi wisata-nya. Konsep camping ground di bukit gadjah sangat bergantung dengan view alam dan udara yang bersih agar para wisatawan tertarik untuk datang dan bermalam ala campers (orang atau wisatawan yang suka bermalam dengan mendirikan tenda atau berkemah).
Pengelolaan destinasi wisata camping ground sangat membutuhkan tenaga dengan sense of nature (rasa kepemilikan dengan alam) yang tinggi agar terjaga kemurnian udara dan alam dari tangan-tangan manusia yang ingin atau tidak sengaja merusak. Bekerja dengan semangat untuk menjaga kelestarian alam sangat sulit, oleh karena itu pihak pengelola bukit gadjah (Kang Arai) membuat strategi dengan mengambil tenaga-tenaga volunteer dari teman-teman pengangguran, seperti Majib.
Pengelolaan camping ground yang cukup menguras tenaga dilakukan oleh Majib dan kawan-kawan agar bukit gadjah selalu tampak asri dan lestari. Pengalaman kami (Teguh, Probo, Ayu, Gerson dan Ralvin) Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia yang datang ke lokasi di akhir bulan juli membuat takjub akan keindahan pemandangan yang disajikan oleh desa Sukaharja yang masih alami dan jauh dari hiruk-pikuk metropolitan. Disaat udara Jakarta terkena polusi yang sangat mengkhawatirkan, di Bukit Gadjah Bogor dengan perawatan yang dilakukan oleh Majib tidak ada udara yang tercemar sedikitpun. Peran Majib yang berasal dari pengangguran yang kesehariannya ada di jalan, kemudian saya sarankan untuk menjadi tenaga volunteer di bukit gadjah sangat membantu pertumbuhan pariwisata ini,”ujar Kang Arai Pengelola Bukit gadjah Camping Ground”.
Majib yang selalu menyapa tamu-tamu yang datang ke Bukit Gadjah adalah salah satu bentuk service dari pengelola agar para wisatawan merasa enjoy dan suka bermalam di bukit gadjah. Kang Arai yang sudah lama bekerja di Bukit Gadjah, mulai dari tahun 2020 dimana camping grund tersebut baru didirikan melihat potensi dari anak-anak jalanan atau pengangguran untuk dapat membantu pengelolaan alam melalui camping ground bukit gadjah.
Memberdayakan anak-anak jalanan agar tidak berbuat kriminal dengan cara mengajak berbuat baik untuk alam dan lingkungan sekitar, sangat tepat sekali di-implementasikan di destinasi wisata Bukit gadjah ini,”Ujar Teguh Selaku Dosen Ilmu Komunikasi UBM”. Dosen-dosen ilmu komunikasi UBM datang ke bukit gadjah dan merasakan suasana alam yang segar dan keramahan dari Majib membuat mereka ingin melakukan Program pengabdian masyarakat untuk pengembangan destinasi wisata melalui strategi komunikasi digital dengan menggunakan tenaga anak-anak jalanan sangat efektif untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Semoga dengan adanya pemberdayaan anak-anak jalanan dapat membantu mengurangi angka kriminalitas dan pengangguran di desa Sukaharja-Cijeruk Bogor.
“Universitas Bunda Mulia, Bridging Education To The Real World!”