Hai Biemers!!!
Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen Universitas Bunda Mulia, dilaksanakan pada hari Senin 22 April 2024, pukul 11.30-13.10 di The UBM Seminar Room, Lantai 7. Pada Kuliah Umum tersebut, Prodi Manajemen mengundang seorang praktisi di bidang industry kopi yaitu Bapak Teddy Kusumah Somatri, founder dan CEO PT Javenero Indonesia Arta. Bapak Teddy adalah seorang professional yang sangat berpengalaman di berbagai bidang dari mulai perkebunan, minyak dan gas, batu bara, consumer goods, F&B sampai keuangan. Dengan latar Pendidikan lulusan S1 Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung dan S2 dari Universitas Prasetiya Mulya, karir Bapak Teddy dimulai sebagai konsultan di divisi Business Risk Services Ernst & Young Indonesia sebelum bergabung dengan Ancora Group. Posisi terakhir beliau adalah sebagai Direktur di PT Ancora Indonesia Resources.
Dilaksansakan pada hari Senin, 22 April 2024, Kuliah Umum yang diselenggarakan mengangkat topik Marketing Research Practices to Optimize Performance: The Case of Javanero’s Specialty Coffee, dan wajib untuk para mahasiswa manajemen yang mengampu mata kulia Riset Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Topik tersebut dipilih untuk memberikan wawasan kepada para mahasiwa mengenai penerapan nyata atas teori-teori analisa pemasaran yang dibahas di kelas pada dunia praktisi. Materi yang dibahas adalah mengenai pengerjaan riset pemasaran yang telah dilakukan selama ini di bidang specialty coffee Indonesia, untuk meningkatkan keunggulan di pasar dunia.
Setelah kata sambutan dan pembuka, Sekretaris Program Studi Manajemen, Ibu Sophia Reni Susilo, memperkenalkan Pak Teddy secara singkat agar dapat langsung memperkenalkan diri di hadapan para peserta. Setelah sedikit bercerita mengenai latar belakan pendidikan dan karir, Pak Teddy bercerita menganai sejarah Perusahaan dimana Javanero mulai beroperasi sejak 2012, namun baru resmi menjadi PT Javanero Indonesia Arta pada tahun 2013. Pada saat itu, Pak Teddy sebagai pemain baru di Specialty Coffee, belum terlalu mengenal spesifikasi internasional yang berlaku dan standar baku produk yang banyak permintaan di pasar, terutama pasar Eropa. Sebagai populasi peminum kopi terbanyak di dunia, negara-negara Eropa, seperti Finlandia, Swedia dan Jerman, memberikan peluang pasar yang luas untuk komoditi kopi.
Dengan modal pengetahuan dasar atas pasar kopi dunia, Sejak 2015 Pak Teddy melakukan perjalanan ke Eropa dan mengikut berbagai event atau kompetisi kopi tingkat dunia. Tentunya perjalanan tersebut ditujukan untuk tidak hanya mencari pembeli, tapi lebih penting lagi adalah mengumpulkan market intelligence di pasar kopi global. Di saat yang bersamaan, Pak Teddy melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki produktivitas dan kualitas kopi dari kebun-kebun di Indonesia. Porsi terbesar dari rantai nilai kopi yang akan memberikan efek terbesar pada kualitas kopi adalah di proses penanaman dan pemrosesan green beans, atau kopi yang belum di-roasting. Sehingga, Javanero menjalin kerja sama dengan para petani kebun kopi untuk membangun kapabilitas produksi yang baik atas berbagai jenis kopi. Usaha-usaha perbaikan produksi kopi awalnya dilakukan di kawasan Jawa Barat, dan sampai saat ini, metodologi tersebut sudah diimplementasikan di berbagai lokasi di Indonesia.
Pemaparan materi yang dilakukan oleh pak Teddy menjadi sangat menarik karena banyak mahasiswa yang bukan peminum kopi. Terlihat bahwa para peserta mendapatkan informasi aktual dari seorang praktisi yang secara langsung berkecimpung di industri komoditi menarik dan banyak hal yang tidak pernah terpikirkan. Sehingga, penerapan praktek penelitian pemasaran sangat mudah terlihat dan dapat dipahami. Selain itu, gaya pemaparan pak Teddy sebagai narasumber yang cenderung untuk memotivasi diskusi dan interaksi membuat sesi kuliah umum hidup dan tidak membosankan. Beliau bahkan tidak segan-segan untuk memanggil 1-2 mahasiswa untuk maju ke depan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan beliau.
Setelah waktu menunjukkan sekitar pukul 13.15, Pak Teddy mengakiri pembahasan dengan memberikan kesimpulan dari manfaat riset pemasaran untuk bisnis kopi yang beliau jalankan. Hal ini mempertegas implementasi kegiatan riset pemasaran di dunia bisnis yang semakin bertumbuh dinamis. Kuliah umum diakhiri dengan penyerahan Token of Appreciation dari Ibu Sophia kepada pak Teddy, dan di ditutup dengan sesi foto bersama.