Jakarta, 11/4 (UBM)- Dunia industri tidak terlepas dari proses pembelajaran mengenai perilaku secara individu dan kelompok dalam suatu organisasi atau perusahaan. Perilaku ini membawa suatu organisasi atau perusahaan kepada perubahan dan proses pengembangan organisasi serta tantangan yang harus dihadapi.
Menyikapi perubahan dan tantangan dalam organisasi, pada 11 April 2012 Prodi Psikologi, Manajemen, dan Teknik Industri serta Career Center Universitas Bunda Mulia mengadakan kuliah umum bertema “Organizational Change and Challenge” dengan menghadirkan Tri Wasono Sunu, General Manager Human Capital Development PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (SAT).
“Kondisi perkembangan terkini mengindikasikan beberapa perubahan sekaligus tantangan, antara lain, pertama, perubahan dalam keanekaragaman sumber daya manusia dengan berbagai latar belakang, budaya serta karakter yang bervariasi,” kata Sunu.
Kedua, teknologi. Ketiga, sistem operasional di perusahaan yang bisa melayani pelanggan 24 jam. Keempat, kompetisi antar-industri. Kelima, social trend yang berorientasi pada go green campaign”, kata dia.
Fenomena perubahan yang dihadapi perusahaan ini, menghadirkan dampak yang tidak sedikit bagi perusahaan. Dampak yang sangat nyata terlihat pada hubungan dengan struktur organisasi, teknologi serta sumber daya manusia di dalam perusahaan.
Kepada 138 mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum tersebut, Sunu menjelaskan bahwa untuk menyikapi dampak dari perubahan, secara struktural organisasi perusahaan menata spesialisasi dan pengelompokan bidang kerja, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi, formalisasi, re-desain pekerjaan atau desain struktur yang sebenarnya.
Perusahaan juga membenahi teknologinya dalam hubungan dengan meningkatkan efektivitas proses dan metode serta peralatan kerja. Terhadap sumber daya manusia, perusahaan memberi perhatian pada sikap, harapan, persepsi dan perilaku.
Pada prinsipnya, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkarakter baik. Namun tidak jarang SDM yang ada tidak serta merta dapat memenuhi dua tuntutan kualitas ini secara bersamaan.
Terdapat SDM yang sangat kompeten dalam bidang kerjanya, namun karakternya buruk. Sebaliknya, ada yang kurang kompeten namun karakternya baik. Di sini, perusahaan harus memilih.
“Sejauh ini, kita di Alfamart lebih mengutamakan SDM yang berkarakter baik. Karena, bila karakter seseorang baik, kompetensi bisa diasah demi memenuhi kualifikasi perusahaan. Namun bila karakter SDM buruk, kompetensi yang tinggi dari seseorang pun menjadi sulit dalam lingkungan kerja dalam hubungan dengan pihak lain karena tentu akan berbenturan dengan pihak lain,” kata dia.
Karena itu, kata Sunu, aktiflah dalam berbagai organisasi, entah itu organisasi di lingkungan kampus ataupun lingkungan masyarakat bahkan keagamaan agar bisa belajar bekerja dalam tim sekaligus membentuk karakter yang baik”.
Dia mengatakan, keaktifan dalam berorganisasi dapat menjadikan setiap kita mampu beradaptasi dengan berbagai bentuk perubahan dan menghadapi tantangan demi peningkatan dan inovasi kinerja perusahaan yang memang harus dilakukan terus menerus.
Perusahaan seperti PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk., atau Alfamart diibaratkan dengan sebatang pohon besar yang multi manfaat dan berkontribusi bagi banyak pihak yang terkait. Bila “pohon” itu tumbang, “customer” baik secara internal dan eksternal pun akan merasakan dampaknya, kata dia.