Sehat merupakan dambaan semua orang dan pepatah mengatakan sehat itu mahal harganya. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Tentu banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu peran komunikasi sangat dibutuhkan disini. Dengan komunikasi, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Komunikasi kesehatan dalam organisasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi Perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja sama dengan Perushaaan berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Munculnya cluster COVID-19 perkantoran menuntut perusahaan supaya lebih waspada dan mengkaji ulang protokol untuk menjaga higienitas kantor. Sebagai salah satu penyumbang kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia, cluster perkantoran berada di peringkat kelima dengan 3,6 %. Data tersebut menunjukkan bahwa setelah karyawan sembuh dari Covid-19, mereka akan kembali bekerja dan melakukan aktivitas di perusahaan seperti biasa. Sementara terkait isu kesehatan mental, permasalahan yang berhubungan dengan masalah psikologis yang dialami karyawan, seperti kecemasan, depresi, kesulitan meregulasi emosi, hingga kesulitan tidur.
Kegiatan PKM ini, diselenggarakan pada sebuah komunitas dengan nama Occupational Health Community – Jakarta, hari Kamis, 15 Juli 2021 (Daring Google Hangout Meet) Pukul 09:00 – 11:00 WIB dengan target dokter-dokter perusahaan dan tenaga kesehatan dari berbagai perusahaan di Indonesia. Ibu Dr. Lasmery RM Girsang, S.IP., M.Si, Ibu HeniliaYulita SE.,MM.,M.I.Kom, Bapak Michael Christian, SE.,MM dan Ibu Mutiara Mirah Yunita, S.Psi., M.Psi., Psi, secara bergantian membawakan materi dengan tema “Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Kesehatan Berbasis Client Center Pada Dokter dan Tenaga Kesehatan di Perusahaan”.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan komunikasi kesehatan, meningkatkan pemahaman atas Client Center Communication, meningkatkan kemampuan mengedukasi karyawan yang pernah terpapar COVID-19 maupun karyawan di lingkungan kerja dan meningkatkan manajemen dan komunikasi tenaga kesehatan di perusahaan.
“Pendekatan komunikasi client-center menekankan pada kecakapan pasien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Peran dokterr dalam model pendekatan komunikasi client-center dimana dokter tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh pasien itu sendiri. Dokter merefleksikan perasaan-perasaan pasien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh pasien,” Ibu Mutiara Mirah Yunita, S.Psi., M.Psi., Psi menutup pelatihan pada hari itu.
“Universitas Bunda Mulia, Bridging Education To The Real World!”