Sebagai fondasi utama dari sebuah institusi pendidikan, tenaga pengajar atau dosen juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengembangkan diri dengan berbagai pengetahuan akademis dan juga non-akademis. Salah satu kegiatan yang bisa membantu terlaksananya hal tersebut adalah dengan mengikuti Webinar “Experiential Learning Sebagai Key Factor Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya pada tanggal 27 Januari 2022. Adapun dosen Program Studi Manajemen yang ikut serta pada webinar ini adalah Ibu Lilis Susilawaty, S.E., M.M. (14080659), Bapak Budi Christanto, S.E., M.M. (21101394), Bapak Hary Saputra Sundoro, S.E., M.E. (L-1586), Ibu Melisa, S.S.T.Par., M.M. (22017009), dan Ibu Grace Putlia, S.E., M.M. (18031006).
Webinar ini dihadiri lebih dari 200 peserta dan dimulai oleh kata sambutan dari Bapak Andre Jatmiko dari MonsoonSIM sebagai host untuk acara webinar ini. Kemudian acara dilanjutkan dengan pesan dari Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. untuk semua Rektor dan Dekan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan materi dari Bapak Abdi Taminsyah selaku CEO dari MonsoonSIM yang menjelaskan tentang detail dari metode kampus merdeka serta memperkenalkan MonsoonSIM sebagai salah satu experiential learning yang penting dalam pembelajaran mahasiswa. Bapak Abdi Taminsyah juga menjelaskan bahwa menggunakan sistem game atau permainan sebagai metode dalam pembelajaran juga menjadi salah satu daya tarik yang bagus.
Materi kemudian dilanjutkan oleh Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Ahmad Rofiuddin. Beliau menjelaskan mengenai digitalisasi pembelajaran salah satunya dengan menggunakan Experiental Learning yang penting dilakukan oleh setiap mahasiswa.
Rektor Universitas Islam Malang Prof. Maskuri Bakri pada kesempatan berikutnya juga menjelaskan bahwa pada beberapa kampus juga sudah merombak kurikulum dengan dasar revolusi industri, globalisasi perubahan iklim, dan fenomena covid-19. Beliau juga mengatakan perlu menciptakan sebuah lingkungan perkuliahan yang kondusif dan saling memahami.
Wakil Rektor Telkom University, Dr. Dadan Rahadian juga ikut serta dalam memberikan materi mengenai bagaimana kelanjutan program Kampus Merdeka yang menjadi sistem pembelajaran masa kini dapat diimplementasikan oleh fasilitas kampus sehingga dapat dijalankan dengan efektif. Beliau juga menambahkan bahwa Experiental Learning merupakan sebuah cara yang tepat agar mahasiswa mendapatkan pengalaman konkrit hasil berinteraksi dengan kelompoknya dan masyarakat.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR juga menambahkan bahwa Tantangan dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial dan perkembangan teknologi harus dijalankan dan dicapai salah satu caranya adalah dengan dengan program MBKM. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan baik pada bagian soft skills dan hard skills.
Pada sesi pembawah materi terakhir, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin menambahkan bahwa capaian dalam MBKM Experiental Learning ini dapat diimplementasikan agar mahasiswa dapat memahami teknopreneur, mampu menyelesaikan dan menjelaskan problem solving, dapat membuat Lean Canvas, dapat merancang sebuah HKI dan membuat prototype sebuah produk.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dari peserta dan dijawab dengan jelas dan mendetail oleh narasumber yang ada. Secara keseluruhan, acara webinar ini berjalan lancar walau ada beberapa kendala dari narasumber yang dimana layar presentasi masih belum ditampilkan. Dengan adanya webinar ini diharapkan setiap dosen dan peserta yang ikut bisa mengembangkan diri dengan berbagai pengaplikasian program MBKM tersebut!