Oleh Tahlia (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UBM Kampus Serpong Angkatan 2018) – Universitas Bunda Mulia (UBM) sebagai salah satu Universitas Unggulan di Indonesia mengusung tema “Bridging education to the real world” kiranya tidak hanya menerapkan hal tersebut kepada peserta didik. Sebagai fondasi utama dari sebuah institusi pendidikan, tenaga pengajar atau dosen juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam membawa nama UBM ke kancah akademis nasional ataupun internasional.
Bertempat di Kampus London School of Public Relations (LSPR) Transpark Bekasi, Kamis (5/9) Patricia Robin S. I.Kom. M. I. Kom., selaku Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia Kampus Serpong mendapatkan kesempatan mempresentasikan hasil penelitian dalam sebuah Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Bidang Komunikasi (KNP2K) persembahan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) LSPR. Dengan menyusun sebuah makalah yang berjudul “Mitologi Host Cerdas 5 Menit Metro TV”, Patricia Robin mewakili UBM berkesempatan menjadi makalah terpilih yang akan disajikan dalam jurnal terbaik.
Konferensi Nasional ini merupakan ajang berkumpul para akademisi dan praktisi bertukar pikiran terkait dengan penelitian dan pengabdian bidang komunikasi. Merupakan seri ke-2 dari KNP2K 2018, KNP2K 2019 mengangkat tema tentang “Tantangan dan Terobosan Komunikasi Menyongsong Society 5.0”. Society 5.0 merupakan sebuah konsep teknologi masyarakat yang berpusat pada manusia dan berkolaborasi dengan teknologi meliputi; Internet of Thinks, Robotics, dan Artificial Intelligence.
“KNP2K tidak hanya membahas tentang penelitian, melainkan juga membahas tentang pengabdian kepada masyarakat dengan cara terjun langsung ke lapangan. Hal ini semakin menarik ketika masing-masing kampus menyampaikan ide dan bisa saling memberi masukan dalam ruang-ruang diskusi yang tersaji paralel” tutur Patricia Robin. Salah satu pembelajaran yang didapatkan dalam pembahasan narasumber pada sesi seminar di konfereni tersebut yaitu, akademisi di zaman society 5.0 harus dapat menerapkan sistem 4C + 1L (Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity, dan Leadership) terhadap mahasiswa, terutama kaum millenial.