Fotografi Jadi Bekal Life Skill: UBM dan Special Harmony School Gelar Pelatihan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Jakarta, 10 April 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat terasa di lantai 5 Gedung Universitas Bunda Mulia (UBM), tepatnya di Lab Radio dan Broadcasting Program Studi Ilmu Komunikasi. Siswa-siswi dari Special Harmony School —sekolah khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)— mengikuti Pelatihan Fotografi Dasar sebagai bagian dari pembekalan life skill yang bertujuan mendukung kemandirian dan kreativitas mereka.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Special Harmony School yang berada di bawah naungan Yayasan Lentera Cita Karya dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia (UBM). Fotografi dipilih sebagai media belajar yang menyenangkan, serta sebagai bentuk ekspresi visual yang mampu membangun kepercayaan diri anak-anak ABK. Mengusung konsep pembelajaran inklusif yang menyenangkan, pelatihan ini dipandu oleh dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi UBM.
Yang membuat pelatihan ini semakin bermakna adalah tema khusus yang diangkat, yakni “Kartini”, sebagai simbol semangat pendidikan yang adil, terbuka, dan setara bagi seluruh individu tanpa terkecuali. Tema ini juga dipilih dalam rangka menyambut Hari Kartini yang jatuh pada 24 April 2025. Dalam sesi praktik fotografi, para siswa-siswi ABK memotret teman-teman mereka sendiri sebagai model, beberapa di antaranya tampil anggun mengenakan kebaya, menggambarkan semangat perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua kalangan.
Mendorong Pendidikan Inklusif yang Bermakna
Di Indonesia, pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus masih menghadapi berbagai tantangan. Laporan UNICEF bersama SMERU Research Institute menyebutkan bahwa ABK masih tertinggal dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan partisipasi sosial. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia dan minimnya pemahaman masyarakat terhadap inklusi membuat ABK kerap tersisih dalam sistem pendidikan arus utama. Menjawab tantangan tersebut, Universitas Bunda Mulia berkolaborasi dengan Yayasan Lentera Cita Karya memberikan pembekalan keterampilan hidup (life skill) seperti fotografi untuk menunjang kemandirian anak-anak di masa depan.
“Fotografi bukan sekadar seni visual, tapi juga bentuk komunikasi dan ekspresi diri, dan kegiatan ini menjadi ruang mereka untuk belajar, bersenang-senang, serta bersosialisasi bersama kakak-kakak Mahasiswa dan dosen dalam lingkungan yang inklusif,” ujar Yesica Yuliani Clara, S.I.Kom., M.I.Kom, dosen Ilmu Komunikasi UBM sekaligus ketua pelaksana kegiatan.
Kreativitas dan Empati yang Bertemu
Pelatihan berlangsung selama dua setengah jam. Acara dibuka dengan pengenalan lingkungan kampus dan dosen fasilitator, lalu dilanjutkan dengan sesi praktik fotografi selama 90 menit. Dalam sesi ini, peserta dibimbing secara langsung oleh dosen (Kho Gerson Ralph Manuel, Ba., M.I.Kom, Surianto, S.I.Kom., M.I.Kom, Zera Edenzwo Subandi, S.I.Kom., M.I.Kom) serta mahasiswa yang berperan sebagai mentor fotografi. Para peserta dikenalkan dengan teknik dasar pengambilan gambar, komposisi visual, dan pengoperasian kamera sederhana. Hasil jepretan mereka akan dipamerkan dalam kegiatan Seminar UBM: ACT (Acceptance, Caring, Tolerance). Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Ilmu Komunikasi UBM sebagai bentuk implementasi pembelajaran berbasis empati dan pelayanan Masyarakat.
Oleh: Yesica Yuliani Clara, M.I.Kom