Pada tanggal 27 Mei 2015, mahasiswa/i Program Studi Hospitality dan Pariwisata kembali mendapatkan keistimewaan yaitu hadirnya Bpk. Toton Hutomi selaku CEO Quantum Convex untuk membagikan ilmu mengenai “Pengenalan Industri Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions” di Universitas Bunda Mulia.
Kegiatan ini berguna untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang dunia MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) di Indonesia dengan kian maju seiring dengan perkembangan industri pameran dan pariwisata. Hal ini tidak luput dari fasilitas serta promosi besar-besaran atas nama Republik Indonesia dimana banyak daerah menawarkan diri sebagai tuan rumah untuk kunjungan wisata diikuti dengan fasilitas konvensi yang representatif. Mengutip pernyataan Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Pemerintah telah menempatkan MICE sebagai produk unggulan pariwisata nasional sebagai daya tarik wisatawan mancanegara.
Sehingga dewasa ini Indonesia telah mulai diperhitungkan oleh pasar wisata MICE sebagai salah satu tempat diselenggarakannya event MICE. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kegiatan besar bertaraf internasional yang mulai diselenggarakan di Indonesia sebagai bentuk kepercayaan masyarakat dunia terhadap Indonesia. Wisata MICE di Indonesia semakin berkembang karena keadaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan yang kian membaik. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya ketertarikan investor asing maupun lokal untuk berinvestasi dalam menyelenggarakan event maupun hanya sekedar berpartisipasi sebagai peserta dalam suatu event MICE.
Industri MICE merupakan salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu negara di mana pada tiap penyelenggaraan sebuah event baik yang bertaraf nasional maupun bertaraf internasional memerlukan dukungan perangkat keras berupa infrastruktur fisik, dan perangkat lunak yang meliputi dukungan sumber daya manusia yang ahli yang memiliki mentalitas pelayanan kelas utama. Agar Indonesia dapat lebih diperhitungkan oleh pasar wisata MICE maka dukungan infrastruktur seperti akses udara, jalan atau rel kereta api, convention center, serta sarana akomodasi yang berkualitas sangatlah penting. Selain dukungan infrastruktur yang memadai faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan karena dapat meningkatkan nilai tambah suatu destinasi adalah keatraktifan destinasi itu sendiri, adanya jaringan pemasaran yang baik serta terdapat professional conference organizer (PCO) nasional/lokal yang ahli dan berkualitas.