Keep Exploring.
Jumat, 22 Februari 2019 – Pada tanggal 22 Febuari 2019, mahasiswa semester 6 Prodi Bahasa dan Budaya Inggris Universitas Bunda Mulia berkesempatan untuk mengunjungi Sekolah Bintang Timur (BTS) di Bali dalam rangka kegiatan kunjungan industri. Di sana, para mahasiswa Program Studi Bahasa dan Budaya Inggris mendapatkan pembelajaran bagaimana cara mengajar anak-anak usia dini dengan baik dan bagaimana mengelola sebuah sekolah lokal dengan kurikulum internasional.
Sekolah Bintang Timur beralamat di Jalan Bisma No. 8, Nusa Dua Bali ini merupakan sekolah swasta yang dibangun atas dasar kepedulian sang pendiri terhadap pendidikan anak-anak yang tidak bersekolah sejak dini akibat kurangnya pengetahuan masyarakat disekitar Nusa Dua mengenai pentingnya bersekolah sejak dini.
Hal menarik pada BTS ialah sekolah ini dari awal pembangunannya (pada Maret 2012) hingga sekarang selalu mendapatkan bantuan dana dan tenaga volunteer dari Australia dan Jerman. Sekolah yang memiliki jumlah total 14 guru tetap, 4 guru lepas, dan 193 murid dari jenjang PAUD dan SD ini berbeda dari sekolah-sekolah lain di Bali dikarenakan penerapan sistem pembelajaran yang digunakan diadopsi dari sistem pembelajaran sekolah di Australia. Salah satu contohnya ialah penggunaan discipline chart (grafik disiplin) yang sangat membantu guru dalam mendisiplinkan anak-anak, pemberian obstacle (tugas) yang membantu melatih fokus anak sambil bermain dan belajar, dan pengenalan buku sejak usia dini yang dilakukan dengan penjadwalan library visit (pengunjungan perpustakaan).
Semua hal diatas yang diadopsi dari sekolah di Australia seperti yang dikatakan oleh Ibu Susan Iwan putri, pendiri Bintang Timur School sangat efektif bagi pembelajaran dan perkembangan anak-anak di Bintang Timur. Selain itu sekolah BTS ini juga tidak berpatokan pada buku pemberian pemerintah atau yang sering disebut LKS (Lembar Kerja Siswa). Dikarenakan isi pembelajarannya yang dinilai kurang memadai, tentu setelah beberapa kali percobaan yang malah membuat guru dan murid bingung. BTS tetap mengikuti alur buku dari pemerintah tetapi tidak sepenuhnya menggunakan buku itu karena dirasa masih banyak kekurangan yang dapat membuat murid lamban untuk berkembang. Jadi, untuk menggantikan LKS, mereka menyediakan sendiri buku pengganti yang lebih mudah dimengerti untuk murid dan dapat membantu mereka untuk berkembang dan belajar dengan baik.
Keep Exploring.
360 Virtual Tour
Berita UBM