Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari hasil investasinya. Namun sebelum terjun ke investasi pasar modal, para investor harus memahami dulu akan resiko dan bagaimana cara menekan resiko itu. Situasi ekonomi dan politik sangat memengaruhi pergerakan harga di pasar saham, trend pertumbuhan di awal pemerintahan baru ini terlihat cukup baik dan menunjukan trend yang positif, merupakan saat yang tepat bagi para investor untuk mulai masuk ke pasar modal.
Demikian intisari dari Seminar Literasi Keuangan yang diselenggarakan oleh program studi Manajemen bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) pada hari Rabu, 5 November 2014 bertempat di The UBM Grand Auditorium (TUGA) dengan tema “Prospek dan Peluang Investasi di Pasar Modal bagi Kalangan Mahasisiswa” . Seminar berdurasi selama tiga jam ini dihadiri oleh sekitar 600 serta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen dari program studi Manajemen
Outlook terhadap ekonomi Indonesia, Analisis Fundamental dan Teknikal di pasar saham merupakan topik bahasan yang relevan dalam mata kuliah Manajemen Keuangan dan Manajemen Investasi. Para narasumber yang dihadirkan merupakan praktisi langsung dari industri terkait, yaitu Bapak Rully A. Wisnubroto, SE,MM yang merupakanFinancial Market Analyst-Office of Chief Economist Bank Mandiri, yang membawakan topik “Indonesia Economic Outlook 2015: Aspek Makro dan Perbankan. Pembicara kedua diisi oleh Bapak Hans Kwee CSA, Analis dan Investa Saran Mandiri yang membawakan topik “Analisis Fundamental Pasar Saham Indonesia”, dan pembicara ketiga Bapak M. Alfatih CFTe-AATI, Vice President PT. Samuel Assets Management dari Samuel Assets Management. Bertindak sebagai Moderator adalah Ibu Kandi Sofia Dahlan, MBA, Ph.D, yang merupakan direktur LPPM Universitas Bunda Mulia.
Memasuki sesi diskusi, para peserta sangat antusias yang terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber. Salah satu pertanyaan menarik mengenai kiat agar berhasil menjadi investor di pasar Modal. “Investasi saham harus sabar. Jika dilakukan berdasarkan analisis yang tepat, pasti akan menghasilkan profit, rata-rata dalam 5 tahun. Karena itulah, dana untuk investasi saham harus bersifat menganggur dan bukan untuk kebutuhan inti’ tutur Bapak Hans. Selanjutnya beliau juga menekankan agar investor percaya pada analisis sendiri dan jangan terpengaruh orang lain. Dalam pandangannya, investasi saham sebaiknya tidak perlu diumbar ke orang lain. “Semakin kita mengumbar, kita bakal kian terpengaruh oleh orang lain,” lanjutnya
Seminar ditutup dengan pemberian penghargaan berupa sertifikat yang disampaikan oleh ibu Yenli Megawati selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora dan Ibu Lelly Christin selaku Kepala Program Studi Manajemen secara bergantian kepada ketiga narasumber dan juga kepada moderator. Kedepannya kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara konsisten sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara kontinu dengan berorientasi pada industri sesuai dengan visi dari Universitas Bunda Mulia.
Go Biemers!