Jakarta, UBM-News — Universitas Bunda Mulia (UBM) dikenal sebagai kampus prestasi se-Indonesia. Hal itu kembali dibuktikan dari prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswi aktif UBM bernama Chelsea Andriany. Ia berhasil menjadi kampiun dalam lomba News Presenting Competition di Universitas Pelita Harapan (UPH), pada 26 Agustus 2019 lalu.
Kompetisi yang digelar UPH itu bertajuk Communication Avenue (COMVEE) yang tahun ini mengangkat tema tentang kesehatan mental dan memiliki tagline End The Stigma. Tema tersebut memiliki makna bahwa, kita harus mematahkan stigma negatif masyarakat bahwa mereka yang memiliki gangguan mental tidak harus dijauhi maupun dikucilkan.
Kemenangan yang Chelsea raih dalam perlomban kali ini tidak didapatnya dengan mudah. Setelah melalui berbagai tahap seleksi dan beberapa kendala, akhirnya ia bisa sampai di babak final. Salah satu tema berita yang ia bawakan berkaitan denga narcissistic personality disorder.
Salah satu juri yang berasal dari SCTV, yakni Raymond Kaya, memberikan komentar pedas terhadap Chelsea. Hal itu lantas membuatnya merasa patah semangat. Bahkan ia mengira tidak akan menang di ajang ini. Namun, komentar pedas itu rupanya termasuk bentuk dukungan bagi Chelsea agar ia bisa menjadi pembawa berita yang lebih baik lagi.
“Chelsea itu tidak hanya bagus di teknik, tapi wajahnya juga cocok secara industri untuk ditampilkan di layar kaca. Kita kasih komentar yang pedas untuk mendorong dia agar lebih baik lagi,” ujar Raymond Kaya kepada wartawan Jurnalisme (JIM).
Atas penghargaan yang diberikan ini, Chelsea pun tambah semangat untuk mengembangkan bakatnya ini. Ia pun mengajak mahasiswa aktif UBM lainnya turut bergabung di klub untuk menggali potensi tersembunyi yang mereka mungkin miliki.
“Kuliah itu tidak cukup hanya belajar di kelas dan belajar mata kuliah setiap semester, tapi kita harus mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam diri kita. Selama ada wadah seperti klub atau UKM kenapa tidak mencoba?” tutur Chelsea.