Pada hari Jumat, 7 October 2016. XCM (Excellent Community of Management) bersama mahasiwa program studi manajemen Universitas Bunda Mulia melakukan kunjungan industri (KI) ke PT. Yakult Indonesia Persada yang berlokasi di kawasan Indolakto, Cicurug, Sukabumi. Kunjungan ke perusahaan yang dikenal sebagai pelopor probiotik ini ini diikuti 172 peserta.
Perjalanan dari kampus Universitas Bunda Mulia menuju lokasi memakan waktu sekitar dua jam. Rombongan tiba di lokasi pada pukul 09.30 dan disambut oleh Bapak Arby Mirdan (Humas). Para mahasiswa kemudian diajak berkeliling melihat proses produksi mulai dari proses penyiapan bahan baku hingga menjadi produk yang siap dipasarakan. Para mahasiswa dibimbing oleh tiga orang narsumber PT. Yakult yaitu Bapak Arby Mirdan, Bapak Bambang Budyanto dan Ibu Ridhati Utria yang menjadi pembicara pada sesi talkshow.
Para narasumber memberikan eduakasi mengenai sejarah dari PT Yakult sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan berdiri pada tanggal 2 Februari 1990, dan saat ini kapasitas produksi PT Yakult mencapai 3.300.000 botol/hari. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Yakult merupakan minuman susu fermentasi yang mengandung lactobacillus casci Shirota strain yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup .
Seluruh perlengkapan dan peralatan produksi dirancang secara khusus dan telah terstandarisasi dan otomatis sehingga kontak langsung bahan baku selama proses dengan manusia dapat diminimalisir. Bahan baku utama yang digunakan adalah bakteri, susu bubuk, glukosa, dan air, bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Sampai dengan saat ini Yakult hanya memiliki satu jenis produk.
Tahapan proses produksi minuman terdiri dari, pembibitan yang dilakukan secara manual. Prosesnya susu bubuk disterilkan sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari. Tahan berikutnya adalah fermentasi, : dimana gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi ialah tujuh hari. Berikutnya adalah proses mencampur gula dan air menggunakan mesin pengaduk gula pasir dan air hingga membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah cairan konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump yang kemudian ditambahkan dengan air dan selesailah proses pembuatan minuman yakult.
Untuk proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin, yang masing-masing mampu menghasilkan 18 botol, total dalam waktu satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara. Di tahap terakhir ini menggunakan beberapa mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin cetak. Cairan yakult tadi kemudian diisi langsung ke dalam botol, ditutup, kemudian diseleksi.
Tahap pengemasan terdiri dari proses packing, repacking, yang penyusunannya dibantu oleh mesin. Kemudian menuju ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan yakult.
Manfaat yakult bagi kesehan tubuh seperti; meningkatkan jumlah bakteri yang bermanfaat di dalam usus, memperlancar pencernaan, meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh, mengurangi racun dalam usus, mencegah perut kembung, mengikat lemak, mengobati maag, tidak mengandung pengawet, bermanfaat untuk mencegah munculnya penyakit – penakit kronis, baik untuk ibu hamil selama tidak berlebihan konsumsinya, mencegah eksim, dan dapat menyeimbangkan jumlah bakteri di dalam usus.
Rangkaian KI ditutup dengan pemberian plakat kepada Ibu Ridhati Utria oleh Ibu Grace Putlia, SE.,MM selaku dosen pendamping XCM. Para peserta melakukan foto bersama sebelum kembali ke dalam bus rombongan. Tepat pukul 15.16 rombongan tiba kembali di Universitas Bunda Mulia. Go Biemers (FR, BW)