Rabu, 28 Februari 2018
Sindy Trifertina (11160181) – HIMA ACCASIA 2017/2018
Sukabumi, Jawa Barat – Pada hari Rabu, 28 Februari 2018, Program Studi Akuntansi bersama dengan HIMA ACCASIA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi Accounting Association of Bunda Mulia University) dan mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Bunda Mulia melakukan Kunjungan Industri (KI) ke PT. Yakult Indonesia Persada yang berlokasi di Desa Pasawahan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Kunjungan ke PT. Yakult ini diikuti oleh 106 (seratus enam) Peserta, 5 (lima) Panitia Pendamping dan Seorang Dosen Pendamping.
Peserta berkumpul di Kampus Universitas Bunda Mulia pada pukul 7.30 sebelum melakukan perjalanan para peserta, panitia dan dosen pembimbing melakukan foto bersama di depan Bus dan melakukan absen serta doa bersama. Rombongan dibagi menjadi dua bus dengan bus pertama diisi oleh 50 peserta dan 3 panitia pendamping serta 1 orang dosen pembimbing, sedangkan bus kedua diisi juga oleh 50 eserta dan 2 panitia pendamping. Rombongan kemudian melakukan perjalanan dari kampus Universitas Bunda Mulia pukul 8.25 dan tiba di lokasi pada pukul 10.40, dan disambut oleh Bapak Arby Mirdan. Para mahasiswa dibimbing oleh seorang narasumber dari PT. Yakult, yaitu Bapak Arby Mirdan yang menjadi pembicara pada sesi talkshow.
Bapak Arby memberikan edukasi mengenai sejarah dari PT. Yakult sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan mulai beroperasi pada tanggal 1 April 1997 dan saat ini kapasitas produksi PT.Yakult mencapai 3.650.000 botol/hari. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Yakult merupakan susu fermentasi yang mengandung bakteri bermanfaat L.casei Shirota strain hidup yang terbukti aman bagi manusia dan bakteri tetap hidup sampai di usus kecil. Manfaat Yakult adalah Membantu Menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, menekan pertumbuhan bakteri merugikan, menjaga kondisi tubuh dan memperbaiki sistem pencernaan.
Sekitar kurang lebih 25 menit sesi talkshow, para mahasiswa kemudian diajak berkeliling melihat proses produksi mulai dari proses penyiapan bahan baku hingga produk yang siap dipasarkan yang ditemani oleh Ibu Ridhati Utria.
Seluruh perlengkapan dan peralatan produksi dirancang secara khusus. Bahan baku yang digunakan adalah susu skim bubuk, bakteri L.casei Shirota strain, sukrosa dan perisa identik alami. Dan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, sedangkan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil. Sampai saat ini, Yakult hanya mempunyai satu jenis produk.
Tahapan proses produksi minuman terdiri dari pembibitan yang dilakukan secara manual. Prosesnya susu bubuk di sterilkan, kemudian suhunya di dinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan di diamkan selama satu hari. Kemudian tahap selanjutnya adalah fermentasi. Proses setelah fermentasi yaitu mencampurkan air dan gula menggunakan mesin pengaduk air dan gula yang akan menghasilkan cairan konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump yang akan ditambahkan dengan air, maka selesailah proses pembuatan minuman yakult.
Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara. Di tahap terakhir menggunakan beberapa mesin, kemudian cairan yakult diisi langsung ke dalam botol, ditutup dan kemudian di seleksi. Tahapan pengemasan terdiri dari proses packing, repacking yang di bantu oleh mesin. Kemudian yakult yang sudah di packing disimpan di ruang pendingin untuk menjamin kualitasnya.
Setelah selesai berkeliling pabrik dan sebelum meninggalkan pabrik PT. Yakult, pesan dan kesan diberikan oleh dosen pendamping dan kemudian para peserta berkumpul melakukan foto bersama sebelum kembali ke dalam bus, tepat pukul 17.00 Rombongan tiba di Universitas Bunda Mulia.
Go Biemers!