Universitas Bunda Mulia bekerjasama dengan Universitas Trisakti yang memprakarsai mengenai pembudi-dayaan Sorghum (Let’s Shine Together) dan 4 Universitas lainnya yang didukung oleh Kemenristek-DIKTI. Universitas Bunda Mulia mengambil bagian pada pengolahan Sorghum menjadi bahan makanan berdaya saing dan bernilai jual tinggi. Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2016.
Sorghum sendiri merupakan tanaman serealia yang dapat dimanfaatkan sebagai Pakan, Pangan & Energi. Tanaman yang termasuk dalam famili Poaceae ini memiliki nilai nutrisi yang cukup baik sebagai pakan ataupun pangan. Potensi ini merupakan peluang yang baik, dimana sorgum belum banyak dimanfaatkan. Saat ini sorgum merupakan tanaman pertanian penting setelah jagung, kedelai, dan gandum di Amerika Serikat. Tanaman ini memiliki sifat ketahanan lebih tinggi terhadap kekeringan dan suhu tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, gandum, jagung atau tanaman lainnya.
Sorghum (Sorghum Bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman asli benua Afrika. Tercatat dalam sejarah budidaya tanaman ini dilakukan oleh penduduk negeri Mesir sejak 3000 SM. Sorgum dapat ditanam di daerah tropis, sub-tropis, bahkan daerah gersang di seluruh belahan dunia. Penyebaran sorgum ke Amerika dilakukan melalui rute perdagangan pada tahun 1700an. Sorgum dapat disebut dengan nama yang berbada di tempat yang berbeda di seluruh belahan dunia. Sebagai contoh di Afrika Barat tanaman ini disebut great millet, kafir corn, atau guinea corn (secara tidak langsung berhubungan dengan jagung atau millet sebagai sumber makanan pokok). Di Asia seperti di India tanaman ini disebut jowar, kaolian di Cina, dan milo di Spanyol.