Kamis, 18 Mei 2017 Galeri Investasi UBM mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan dengan Tema Membangun Perilaku Cerdas Keuangan Untuk Kesejahteraan Rakyat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Acara dimulai dengan kata sambutan selamat datang dari Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Bapak Nicky Hogan. Dilanjutkan dengan Pengantar Pembukaan Perdagangan Bursa oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani sekaligus peluncuran strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) yang ditandai dengan Pembukaan Perdagangan Bursa.
Acara dilanjutkan dengan Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, yang mengatakan strategi yang akan diterapkan merupakan upaya dalam menjawab tantangan serta isu strategis perlindungan konsumen sektor jasa keuangan, baik di masa sekarang maupun masa mendatang, dalam ruang lingkup nasional, regional, dan internasional. OJK membagi tiga tahapan tiap lima tahun target yang ingin dicapai seiring dengan berkembangnya industri jasa keuangan. Tahapan tersebut meliputi tahap pembangunan periode 2013-2027, tahap pengembangan 2018-2022, dan tahap akselerasi 2023-2027. Tahapan selanjutnya mengacu pada empat pilar utama perlindungan konsumen, yakni infrastruktur, regulasi perlindungan konsumen, pengawasan market conduct, serta edukasi dan komunikasi.
Usai sambutan dari Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, dilanjutkan dengan penayangan video peran & kegiatan edukasi dan perlindungan konsumen Keuangan OJK, dan penyerahan sertifikat ISO 9001:2015 kepada layanan konsumen OJK yang diterima oleh ADK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen dan penanda tanganan perjanjian kerjasama dengan ombudsman RI tentang koordinasi penyelenggaraan pelayanan publik di sektor jasa keuangan dilanjutkan dengan penyerahan simbolis SPKK kepada perwakilan pemerintah, konsumen dan industry keuangan, penyerahan buku simpanan pelajar kepada anak sekolah, penyerahan tabungan emas kepada ibu majelis Ta’lim dan foto bersama.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono dalam sambutannya, menjelaskan pihaknya bersama dengan industri keuangan telah menyediakan produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di antaranya menabung saham mikro, reksadana retail, asuransi mikro, dan asuransi tani, termasuk mendekatkan dengan layanan tanpa kantor (Laku Pandai) dan pemanfaatan layanan keuangan digital. Selain itu, muncul isu-isu strategis yang perlu menjadi perhatian antara lain perkembangan financial technology (fintech), pentingnya pengawasan market conduct, peningkatan intensitas transaksi lintas negara (cross-border transaction), dan pentingnya keamanan data pribadi konsumen. Upaya edukasi dan perlindungan konsumen yang dilakukan OJK tidak terlepas dari kerja sama yang dilakukan dengan berbagai pihak, di antaranya kementerian, lembaga negara, industri jasa keuangan, World Bank, The Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), perwakilan konsumen seperti YLKI, serta mitra strategis lain.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke gerai edukasi dan penghujung acaranya adalah talkshow “Peningkatan Fungsi Dan Peran LAPS bagi Konsumen Keuangan dalam Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan yang Adil, Murah Dan Efisien” oleh Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anto Prabowo.