Keep Exploring.
Oleh: Nathalia Laurentius dan Selvia
Jakarta, Prodi Ikom, 28/02/2018 – Senyumnya yang mengembang, senada dengan blus merah muda bermotif burung yang cantik dan dipadu dengan celana hitam panjang, ditambah kacamata membingkai wajahnya yang penuh antusias.
Hiruk pikuk kota metropolitan di pagi hari tidak menjadi alasannya untuk patah semangat dalam berkarya. Dihiasi raut wajah yang ramah, perempuan berambut hitam ini duduk manis sembari menginspirasi para mahasiswa Universitas Bunda Mulia (UBM) melalui kisah perjalanan hidupnya.
Sandra Insana Sari, perempuan kelahiran Jakarta, 11 Desember 1995 ini adalah alumnus UBM program studi ilmu komunikasi (prodi ikom) dengan peminatan Public Relations (PR) yang saat ini sukses berkarier di media sebagai Field Producer (FP) di CNN Indonesia.
Sandra meniti perjuangannya sejak masih duduk di bangku kuliah. Bermula dari mahasiswi yang hanya berfokus pada perkuliahan, hingga hasil pikir panjang membawa Sandra kepada pilihan PR sebagai peminatan jurusannya.
“Awalnya masuk UBM mau ambil jurusan broadcast, tapi setelah dipikir lagi akhirnya ambil PR. Memang suka dunia media dan broadcasting, lalu mulai masuk organisasi pas semester 4 dan 5. Mulai belajar tentang tulisan, media, dan sebagainya, akhirnya masuk ke klub Journal is Me,” jelas Sandra.
Ketika menginjak semester 5, Sandra terpilih sebagai salah satu jurnalis majalah What’s Up UBM yang bertugas untuk mengumpulkan berita dan mendiskusikan bersama rekan-rekan lain. Sejak saat itu, Sandra memulai pengalamannya di dunia jurnalistik.
Selain itu, Sandra juga pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) prodi ikom. Ia turut menjelaskan pentingnya berorganisasi, karena setelah kelulusan, sudah tidak ada lagi pelatihan gratis mengenai public speaking, penyiar, dan sebagainya.
“Sempat magang di Bhinneka.com, salah satu e-commerce tertua di Indonesia. Waktu itu jadi PR-nya tapi belum terlalu banyak tau. Terus selesai magang, saya pikir, masa gini-gini aja sampai akhinya magang di PR UBM yang banyak kegiatannya, jadi sudah seperti kerja, bukan magang lagi,” lanjutnya.
Menjadi PR UBM membuat Sandra banyak mendapat pengetahuan baru, mulai dari membuat press release hingga mengundang media. Namun, keinginan kuatnya untuk bekerja di media membuat ia lebih tertarik untuk melamar di MNC meski setelahnya ia pindah ke CNN.
Sebelum melamar di MNC, ia sempat melamar di CNN Indonesia. Saat interview di CNN, menurut Sandra, pertanyaannya sangat mendalam hingga memakan waktu lebih dari 1 jam. Melalui sesi ini, ia juga memberikan sedikit gambaran seputar pertanyaan maupun rangkaian interview yang dia lakukan.
“Saya ingin menjadi jurnalis, karena sebagai warga negara sekaligus mahasiswa, saya ingin memberikan sumbangsih kepada negara, tapi sesuai dengan passion saya, ingin menjadi ‘mulut’ antara masyarakat, pemerintah, dan semuanya.” Jawab Sandra saat interview di CNN Indonesia.
Pada pertengahan cerita tentang interviewnya di CNN, Sandra berbagi sedikit pengalamannya saat menjalani proses pembuatan skripsinya. Hari demi hari mempersiapkan Sandra untuk menghadapi tantangan dalam pembuatan skripsi. Ranah politik merupakan hal yang diminatinya hingga ia memutuskan untuk memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai topik skripsinya.
Dengan tekad kuat, Sandra datang seorang diri ke Balai Kota. Sembari menyalami Ahok, ia meminta izin untuk mewawancarai Gubernur DKI Jakarta saat itu hingga janji temu selesai dibuat. Namun, kenyataan tidak sesuai harapan, ketika waktu sudah ditentukan dan surat izin sudah jadi, Ahok harus masuk bui.
Tak berhenti sampai di situ, ia terus berjuang mendapatkan data untuk kelengkapan skripsinya. Kecintaannya terhadap skripsi yang sesuai minat membuat Sandra rela datang sendiri ke kampanye berbayar demi mendapatkan data yang ia butuhkan untuk menyempurnakan skripsi yang dikerjakannya.
Kemudian, Sandra melanjutkan ceritanya sebelum ia bergabung ke CNN Indonesia. Saat selesai wawancara, ia harus menunggu kabar lanjutan dari pihak CNN, karena ada rangkaian proses yang harus dilakukan. Ketika sudah memasuki bulan kedua dan belum ada panggilan, akhirnya Sandra bekerja di MNC terlebih dulu.
Beberapa waktu setelahnya, Sandra mendapat panggilan dari CNN Indonesia. Lalu akhirnya ia pindah ke CNN Indonesia dari MNC, sambil menceritakan pengalamannya selama berkerja di CNN, ia juga membagikan ilmu dan pengalaman yang didapat dari CNN.
“(Butuh) Sukses dan nilai, karena kalau sukses tapi tidak bernilai itu beda, lebih (penting) ke nilai sih. Mungkin kalau di tempat lain cari orang yang bekerja (diemban tugas) itu susah, tapi kalau di CNN, cari orang yang tidak bekerja itu susah,” kata Sandra.
Berawal dari kecintaannya dalam dunia entartaiment dan broadcasting membawa Sandra hingga saat ini. Melalui sharing ini, kita mendapatkan nilai yang bisa dipetik dari pribadi Sandra, bagaimana bekerja sesuai passion hingga membangun relasi dengan banyak orang. Jangan berhenti di satu titik saja, tapi carilah ilmu dari banyak hal. (NL/S/TH)
Keep Exploring.
360 Virtual Tour
Berita UBM