Oleh Tristin Hartono
Jakarta, Prodi Ikom, 28/11/2016 – Leadership Training for Communication 2016 baru saja usai. Tak hanya dilatih secara fisik dan mental, para calon pemimpin ini juga dibekali beberapa sesi seminar dari dosen UBM. Salah satunya yakni seminar tentang Broadcasting World yang dibawakan oleh Cosmas Gatot Haryono, S.Sos, M.Si.
Ada 2 skill (kemampuan) yang harus dimiliki seseorang dalam menghadapi dunia broadcasting, yang pertama yaitu hard skill, atau kemampuan teknis, seperti reportase, editing, cara mengambil gambar untuk editor dan kameramen, serta perencanaan hingga proses finishing acara bagi asisten produser.
Selanjutnya, ada soft skill dimana seseorang harus mampu bekerja secara tim melalui pengadaptasian diri dengan lingkungan sekitar, lalu kemampuan membuat konsep, yaitu seseorang tidak sekadar melihat dan “mengambil gambar”, tapi juga dapat memetakan persoalan yang ada serta ide untuk mengatasinya.
“Kemampuan seperti ini (soft skill) adalah kemampuan yang harus kita olah dari sekarang, karena kalau tanpa itu, kita nggak akan bisa berkembang di dunia TV dan radio terutama,” ujar dosen TV Journalism lulusan magister Manajemen Komunikasi UI ini.
Di luar kedua hal di atas, seseorang juga butuh pengalaman untuk memperdalam skill yang mereka miliki, tak hanya dari diri sendiri, kita juga perlu mendengarkan orang lain yang memiliki pengalaman di dunia broadcasting, seperti dosen dan senior, dalam menangani masalah sehari-hari yang sering dihadapi di dunia penyiaran.
Melalui mata kuliah yang disediakan oleh UBM, mahasiswa akan dilatih untuk terjun dan bersinggungan langsung dengan masyarakat agar dapat merasakan secara langsung atmosfir di dunia nyata sebagai wartawan, “dan menurut saya, hal itu yang harus dilakukan dan dialami oleh mahasiswa itu sendiri,” lanjutnya.
“Intinya, dunia broadcast itu, dunia yang menyenangkan, dunia yang penuh tantangan sehingga menuntut orang untuk belajar banyak hal, artinya dia harus punya skill dan kemampuan yang lebih,” seperti yang dikutip di awal wawancara. (TH)