Pada hari Kamis 26 Mei 2016, Galeri Investasi Universitas Bunda Mulia (UBM) mengadakan program pengabdian masyarakatyang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), MNC Securities, dan PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA), Tbk dengan judul “Peluncuran Galeri Investasi Mobile Universitas Bunda Mulia dan Seminar Investasi di Pasar Modal bagi karyawan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk”. Dalam kesempatan ini selain dilakukannya pengabdian masyarakat oleh Dosen Program Studi Manajemen UBM, diluncurkan pula program Galeri Investasi Mobile. Program ini diluncurkan oleh OJK dan BEI dalam merevitalisasi fungsi Galeri Investasi agar lebih proaktif menjangkau masyarakat di sekitar kampus guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Acara ini diadakan di Candi Bentar Convention Hall yang berada di Putri Duyung Ancol dimana peserta yang hadir adalah karyawan PJA mulai dari level Manager sampai dengan Direksi.
Acara diawali dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu daerah yang dibawakan oleh grup vocal kuartet mahasiswi dari The Voice of UBM (VOU) yang merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari UBM. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan yang dibawakan oleh Bapak Ir. Arif Nugroho selaku Direktur PJA. Dalam kesempatan ini beliau menyatakan bahwa PJA telah melakukan IPO semenjak tahun 2004 dan dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat khususnya karyawan PJA sendiri dapat memiliki saham PJA untuk dapat meningkatkan rasa memiliki perusahaan. Apalagi di tengah kondisi ekonomi sulit sekarang ini kinerja perusahaan PJA tergolong sangat baik sebagai alat investasi dimana jumlah pengunjung dari tahun ke tahun selalu meningkat dan di tahun 2015 lalu pendapatan PJA meningkat sebesar 4% dan laba perusahaan meningkat sebesar 23%.
Sebelum memulai puncak acara, Ibu Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, SH., LLM. selaku Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK memberikan keynote speech-nya, beliau mengatakan bahwa masyarakat Indonesia saat ini harus mengetahui literasi dan inklusi keuangan. Dikarenakan jika literasi dan inklusi keuangan meningkat maka kesejahteraan masyarakat di negara tersebut juga akan meningkat, sehingga tingkat kemiskinan akan menurun. Menurut survei yang dilakukan oleh OJK dari 100 orang hanya 5 orang yang paham mengenai literasi dan inklusi keuangan, dan dari 100 orang hanya 1 orang yang memiliki saham, obligasi, maupun reksadana. Maka dari itu diharapkan Galeri Investasi yang telah ada saat ini di perguruan tinggi dapat mobile bergerak secara proaktif menjangkau masyarakat sekitar kampus.
Pada puncak acara dilakukan diskusi panel dengan moderator Ibu Kandi SS Dahlan, MBA, Phd. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik (WRBA) UBM), serta para pembicara yaitu Ibu Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, SH., LLM (Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK), Bapak Sarjito SH., SE., MBA (Direktur Pemeriksaan dan Penyidikan Pasar Modal OJK), Bapak Hosea Nicky Hogan (Direktur PengembanganBEI), dan Ibu Susy Meiliana MM Inv., MappFin Inv., (Direktur Utama PT MNC Securities). Dalam kesempatan ini para narasumber menyatakan bahwa pasar modal Indonesia merupakan sarana investasi yang sangat menarik, tetapi sayangnya sebagian besar yaitu sebanyak 70% yang menikmati adalah asing dikarenakan masyarakat Indonesia belum paham literasi dan inklusi keuangan. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sebanyak 250 juta jiwa dan merupakan nomor 4 terbesar di dunia dengan rata-rata usia produktif (masih bekerja dan menghasilkan uang) merupakan calon-calon investor bagi pasar modal Indonesia. Maka dengan itu OJK bekerja sama dengan BEI dan perusahaan sekuritas serta difasilitasi oleh perguruan tinggi mengharapkan Galeri Investasi yang telah ada di kampus perguruan tinggi dapat proaktif menjangkau masyarakat sekitar bukan hanya mahasiswa dan dosen. Hal ini juga untuk mengantisipasi tawaran dan iming-iming menarik perusahaan-perusahaan investasi yang tidak memiliki otoritas, izin, monitoring, sehingga masyarakat dapat mengenali ciri-ciri lembaga keuangan yang tidak sah.
Acara ditutup dengan sesi pertanyaan, dimana para peserta sangat antusias dalam mengajukan beragam pertanyaan mengenai investasi di pasar modal. Kepada 6 orang penanya ini diberikan hadiah berupa account pembukaan rekening efek sebesar Rp 250.000. Sebagai penutup, UBM menyerahkan sertifikat untuk para narasumber sebagai apresiasi atas ilmu yang telah dibagikan. Diharapkan acara ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat ditindaklanjuti dengan acara-acara Galeri Investasi berikutnya. Go Biemers!