Parahyangan National Accounting Challenge adalah kompetisi akuntansi tingkat nasional yang diadakan secara daring oleh himpunan mahasiswa, Program Studi Akuntansi, Universitas Katolik Parahyangan. Tema acara yang dipakai untuk lomba ini adalah “EGYPT: LOST IN A PYRAMID” dengan arti kita harus bisa lolos dari pyramid dengan kemampuan akuntansi yang kita miliki. Tim ACLC mengikutsertakan 2 tim yang masing-masing beranggotakan 3 orang. Adapun tim pertama, yaitu: Brigitta Tarissa Gintings (11190168), Jose Sebastian (11190164), dan Ellyanna Junita (11190187). Tim kedua, yaitu: Evelyn Emilly (11190190), Angellica Agustina MS (11190173), Queenlie Jova Leonard (11200119) yang semua anggotanya adalah dari bidang cerdas cermat ACLC UBM.
Lomba Parahyangan National Accounting Challenge diikuti oleh beberapa peserta tim dari berbagai universitas dalam skala nasional. Pelaksanaan lomba ini terbagi menjadi beberapa babak yaitu Pre-Eliminary, Quarter Final, Semi Final, dan Final. Pelaksanaan babak Pre-Eliminary dilaksanakan pada tanggal 24 November 2021, Babak Quarter Final dan Semi Final dilaksanakan pada tanggal 25 November 2021, lalu babak Final dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021.
Babak pertama yaitu preliminary, terbagi menjadi 2 sesi yaitu “Pyramid Maze Map” dan “Mummy’s Tomb”. Untuk sesi 1, seluruh peserta diminta untuk mengerjakan soal secara individu dengan menggunakan platform Sibiti selama 60 menit. Pada sesi ini terdapat 40 soal teori dan hitungan, yang terbagi menjadi 25 soal pilihan ganda tunggal dan 15 soal pilihan ganda majemuk. Sedangkan pada sesi 2, seluruh tim menjawab soal secara berkelompok yang juga menggunaka platform Sibiti. Untuk sesi ini terdapat 40 soal teori dan hitungan, di mana terbagi menjadi 20 soal pilihan benar atau salah dan 20 soal isian singkat. Pada babak pertama ini, Tim ACLC A dan B berhasil masuk ke dalam 12 besar, di mana Tim ACLC B berhasil masuk ke dalam peringkat 8 dengan perolehan skor 356 dan Tim ACLC A berhasil masuk ke dalam peringkat 12 dengan perolehan skor 294. Skor yang diperoleh merupakan hasil akumulasi dari sesi 1 dan sesi 2.
Gambar 1. Hasil Perlombaan Babak Preliminary
Pada hari ke-2 diawali dengan babak quarter final yang mengadopsi permainan ular tangga yang sudah dimodifikasi dan diberi nama “Anubis, the Ancient Egyptian God”. Babak ini dilaksanakan dengan membagi 12 peserta menjadi 3 (tiga) kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 (empat) tim yang sebelumnya sudah dilakukan pengundian. Tim ACLC A masuk ke dalam breakout room nomor 3 bersama dengan Trisakti School Management A, Universitas Brawijaya A, dan Universitas Kristen Maranatha A, sedangkan Tim ACLC B masuk ke dalam breakout room nomor 1 bersama dengan Trisakti School Management B, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya B, dan Universitas Airlangga A.
Di babak ini, semua tim diminta untuk memilih angka 1-5 untuk menentukan langkah, jika pertanyaan dijawab dengan benar maka tim akan maju sejumlah langkah yang dipilih, namun jika jawaban salah maka tim akan mundur sesuai dengan langkah yang dipertaruhkan. Sesi ini dibagi menjadi 4 babak, di mana setiap babak akan disediakan 5 pertanyaan dan tim hanya bisa memilih 1 angka yang berbeda (dari 1-5) di setiap babak. Tim ACLC B tidak lolos di babak ini karena perbedaan langkah di dalam papan ular tangga. Tim ACLC A masih harus bertanding karena hasil dari babak ular tangga ini adalah seri untuk keempat tim, di mana setiap tim berada di posisi 0 atau start. Karena hasil yang sama, maka semua tim di dalam breakout room 3 diberikan soal tambahan sebanyak 5 soal atau 1 babak, akan tetapi karena setelah babak ini hasilnya masih seri, maka panitia memberikan soal tambahan di mana setiap tim yang berhasil menjawab akan langsung lolos ke 6 besar. Tim TSM A menjadi tim yang pertama lolos, kemudian Tim ACLC A berhasil menjawab pertanyaan keempat dan mengikuti jejak TSM A untuk masuk ke 6 besar.
Gambar 2. Pengumuman Hasil Quarterfinal
Babak semi final dilakukan di hari yang sama setelah babak quarter final selesai. Babak semi final diberi nama “Pharaoh’s Throne Room”, di mana teknis pelaksanaannya adalah ke-6 (enam) tim yang lolos dibagi lagi ke dalam 3 breakout room untuk melanjutkan perlombaan. Tim ACLC A masuk ke dalam break out room melawan TSM C. Di babak ini, kedua tim diminta untuk memilih mata kuliah dan tingkat kesulitan yang hendak dijawab, di mana soal yang mudah mendapatkan 100 poin dan soal yang susah mendapatkan 300 poin jika dijawab dengan benar, jika pertanyaan dijawab dengan salah maka poin setiap tim akan dikurangi dengan jumlah yang sama. Di awal pertandingan, setiap tim diberikan 800 poin untuk modal awal, dan Tim ACLC A mendapatkan kesempatan pertama untuk menentukan soal dan tingkat kesulitan. Babak ini berjumlah 20 soal yang dibagi ke dalam 5 mata kuliah, dengan 2 tingkat kesulitan yaitu mudah dan sulit.
Gambar 3. Pengumuman Hasil Semi Final
Gambar 4. Pengumuman Hasil Juara
Kompetisi ini bisa berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari dosen–dosen yaitu Ibu Melania Lintang Kenisah, S.E, M.Ak. dan Bapak Ricky Bryan D. P, S.E. M.Acc selaku dosen pembina ACLC yang mendampingi, serta Ibu Kezia Josephine, S.E., M.Ak selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Universitas Bunda Mulia yang turut mendukung peserta selama mengikuti kompetisi, dan juga semua dosen yang turut serta membantu memberikan materi untuk persiapan lomba ini.
Gambar 5. Peserta Lomba dan Dosen Pendamping PNAC 2021
(dari sisi kiri ke kanan) :
Angelica, Tarissa, Ellyanna, Evelyn, Ibu Lintang, Queenly, dan Jose
“Universitas Bunda Mulia, Bridging Education To The Real World!”